Bagi kalian yang sehari-harinya bergelut di dunia agency tentu lebih senang membatasi diri sebagai pekerja kreatif. Mungkin sebenarnya benar adanya, karena definisi branding agency sendiri adalah perusahaan yang mengelola merek dan jalankan rebranding. Tugasnya apa saja sih? Tugasnya antara lain menciptakan, merencanakan, dan mengelola trick branding untuk klien, juga jalankan iklan dan berbagai macam bentuk promosi.
Kebayang nggak, bersama dengan tugas yang seperti itu, pekerja agency dituntut supaya senantiasa mampu berpikir kreatif. Apalagi mengingat kompetisi branding di Indonesia yang telah makin gila di jaman modern ini, menelurkan inspirasi yang unik dan inovatif merupakan suatu keharusan supaya merek yang dikelola mampu stand out di antara kompetisi yang begitu ketat.
Nah, oleh karena tugas sehari-harinya yang menuntut kerja otak dan kreativitas tanpa batas ini lah, selain dicap orang yang kreatif, para pekerja agency juga sering dicap punyai mental sekuat baja. Wuih, benar tidak sih? Daripada hanya menduga-duga saja, yuk, mari kami bahas!
Deadline adalah teman sehari-hari
Deadline telah menjadi perihal biasa buat pekerja agency dan tiap tiap pekerjaan senantiasa punyai deadline yang jelas. Hal ini karena tugas-tugas di branding agency terbilang dinamis dan saling berhubungan, dari mulai memicu social campaign, mendesain majalah, sampai memicu video publikasi.
Coba bayangkan jika tersedia pekerjaan yang diselesaikan lewat deadline yang ditentukan, bisa-bisa seluruhnya akan kacau. Social campaign yang dibikin tidak tepat bersama dengan momentumnya, desain majalah tidak selesai sebelum tanggal terbit, sampai video publikasi yang telah tidak relevan lagi karena dirilis terlampau lama. Sadar atau tidak sadar, deadline tugas yang diberikan akan menumbuhkan habit tekun terhadap diri setiap pekerja.
Telaten menghadapi berbagai macam klien
Tidak mampu dipungkiri lagi jika bertemu banyak klien bermakna bertemu bersama dengan banyak cii-ciri manusia. Setiap klien punyai cara berkomunikasinya sendiri, dan umumnya orang-orang yang berada di posisi Account Executive direkomendasikan supaya mampu studi menempatkan diri kala berkomunikasi bersama dengan lawan bicara.
Efeknya positif, lho. Pekerja agency yang sering mampu peluang bertemu bersama dengan klien akan condong punyai cii-ciri yang tenang didalam berkomunikasi dan menyampaikan ide/pendapat. Maka, sebagai pekerja agency diperlukan mental open minded, senang studi perihal baru, dan kritis.
Banyak pegang project, banyak pegang ilmu
Pekerja agency itu seperti bunglon, loncat ke sana ke mari bersama dengan project yang berbeda-beda. Hari ini mengerjakan project merek pembeli goods, bulan depan kemungkinan mampu bergeser mengerjakan social campaign merek kecantikan, dan kemungkinan bulan depannya lagi akan mengerjakan project untuk developer perumahan. Anything is possible if you work at a branding agency jakarta.
Banyak mampu project bermakna banyak mampu ilmu yang baru. Oleh karena itu diperlukan mental yang senang studi banyak perihal baru supaya project-project yang didapat tidak dianggap sebagai halangan melainkan tantangan.
Konflik didalam tim
Pernah ngamuk ke anggota tim karena kerjaan nggak beres? Atau dulu ditegur keras atasan karena goal campaign tidak tercapai? Ah, konflik seperti itu terbilang lumrah terjadi di branding agency. Tidak mampu dipungkiri bahwa branding di Indonesia akan senantiasa melibatkan banyak orang, mulai dari project leader, art director, graphic designer, video editor, sampai copywriter.
Kesalahan-kesalahan seperti miskomunikasi, ketidaksepahaman ide, keliru memaknai brief, akan lumrah terjadi karena pekerjaan orang agency sebenarnya bersinggungan bersama dengan banyak pihak. Sesekali, konflik-konflik ini akan mempunyai pengaruh terhadap mental dan emosi pekerjaan. Namun, satu perihal yang wajib diingat adalah jangan menyaksikan konflik kerja sebagai suatu hal yang personal, melainkan sebagai evaluasi yang sebenarnya wajib ditunaikan supaya goal dari project tercapai.
Nah, poin-poin di atas telah menyatakan uraian besar tentang mentalitas orang yang bekerja di agency. Jadi sekarang FULLSTOPPERS tahu kan mengapa pekerja agency sering dianggap punyai mental sekuat baja? Yap, itu karena mereka telah miliki kebiasaan menghadapi berbagai macam perihal dan merampungkan berbagai persoalan kerja yang ada. Apakah Anda tertarik menjadi anggota dari dunia branding agency?