Pembangunan berkelanjutan merupakan pembangunan yang memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini, namun dilakukan tanpa harus mengorbankan kebutuhan generasi yang akan datang. Mewujudkan hal tersebut, konsep ini menetapkan pendekatan yang lebih seimbang dan berdasar pada tiga pilar. Adapun tiga pilar yang dimaksud yaitu sebagai berikut.
Pilar Utama Penyokong Pembangunan yang Berkelanjutan
1. Keberlanjutan Ekonomi
Secara umum, terdapat tiga pilar utama untuk mencapai pertumbuhan yang diharapkan sesuai dengan konsep sustainable development. Dengan ketiga pilar ini, maka dapat diciptakan kemakmuran bersama bagi generasi sekarang maupun yang akan datang. Salah satu pilar utama tersebut yaitu keberlanjutan ekonomi.
Keberlanjutan ekonomi dilakukan dengan mendorong berbagai kegiatan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang. Namun prosesnya dicapai tanpa menimbulkan dampak negatif terhadap aspek sosial, budaya, maupun lingkungan di sekitar masyarakat. Sehingga sustainability report sangat penting di sini.
Sustainability report sendiri merupakan laporan tentang dampak lingkungan, sosial, dan ekonomi yang ditimbulkan akibat dari berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Dalam hal ini, fasilitator kunci pembangunan berkelanjutan yaitu menemukan solusi efektif untuk kemiskinan dan kelaparan dengan cara ramah lingkungan. Kemudian fokusnya yaitu mencapai kualitas hidup lebih baik berkat pertumbuhan ekonomi.
2. Keberlanjutan Sosial
Berikutnya, ada pilar keberlanjutan sosial. Pilar ini merupakan bentuk tanggung jawab sosial ketika komponen masyarakat memerlukan sumber daya yang sudah terkuras akibat pembangunan. Keberlanjutan sosial menggabungkan desain antara lingkungan sosial dan lingkungan fisik. Fokusnya yaitu pada penyediaan infrastruktur yang tepat dalam suatu komunitas.
Lebih lanjut, keberlanjutan sosial diartikan sebagai sistem yang mampu mencapai kesetaraan atas penyediaan layanan sosial. Ini mencakup akuntabilitas politik, pendidikan, dan kesehatan. Parameter yang terlibat dalam konsep keberlanjutan sosial di antaranya yaitu partisipasi masyarakat yang sistematis, masyarakat sipil, dan pemerintah.
3. Keberlanjutan Budaya
Kebudayaan sejatinya merupakan sumber dan hasil dari pembangunan, sehingga kebudayaan dapat diharapkan untuk memberikan kontribusi dalam pembangunan yang berkelanjutan. Dimana kebutuhan akan kelestarian budaya muncul atas kesadaran akan pentingnya hak budaya serta pelestarian warisan budaya.
Dan maintenance atau pemeliharaan budaya tersebut dapat dilakukan melalui industri pariwisata. Sebagai contoh, hotel dapat memberikan ruang arsitektur budaya dan untuk menu menu makanan dilakukan penyerapan terhadap hasil pertanian lokal. Tentunya hal ini dilakukan dengan memperhatikan lingkungan, agar tidak sampai merusak kelestariannya.
Adapun beberapa faktor utama yang menjadi dasar pembangunan berkelanjutan pada pilar ini yaitu individu yang berbudaya serta globalisasi. Individu yang berbudaya adalah dimana masyarakat sadar akan pentingnya melindungi warisan budaya yang ada. Sementara globalisasi perlu dibahas guna mengatasi kebangkitan dari negara negara multikultural, sebab itu merupakan efek dari adanya keragaman budaya.
Demikian penjelasan mengenai 3 pilar utama penyokong pembangunan yang berkelanjutan. Intinya, keberlanjutan itu berkaitan dengan ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat, sehingga penting untuk diperhatikan. Mendorong terwujudnya sustainability di Indonesia, PT SMI hadir memberikan kontribusi dengan cara pembiayaan untuk berbagai proyek infrastruktur. Produk pembiayaannya bisa dilihat di ptsmi.co.id.