Selama kehamilan saat ini, para ibu tentu mendapatkan banyak kontribusi untuk menjaga kesehatan wanita hamil dan janin yang lebih optimal. Di masa lalu, saya juga. Banyak saran yang direkomendasikan untuk saya, terutama dalam masa perut secara teratur. Selain bertujuan untuk mengurangi rasa sakit, katanya, itu juga dapat mencegah anak Anda memuncak kepala silinder. Namun, tergantung pada artikel yang saya baca di salah satu forum kehamilan, pijat di daerah perut selama risiko kehamilan sebenarnya untuk membahayakan janin. Berikut beberapa alasannya, Nyonya:
-
Ubah posisi janin
Alasan pertama mengapa ibu tidak boleh memijat di zona perut selama kehamilan adalah karena hal itu dapat mengubah posisi janin. Meskipun dengan lembut tekanan di daerah perut selama pijatan berisiko mengubah posisi janin yang benar, nyonya. Dengan demikian, posisi anak Anda di dalam rahim menjadi kepala silinder dan ibu mungkin tidak dapat melahirkan secara normal.
-
Tingkatkan risiko kontraksi
Di dalam rahim, janin dilindungi oleh cairan ketuban yang bekerja untuk meminimalkan risiko yang dipukul, digosok atau diguncang. Namun, dengan memijat perut berarti bahwa ibu memberikan tekanan yang cukup kuat pada janin. Jika keadaan janin kurang kuat atau tidak stabil, ini dapat meningkatkan risiko kontraksi, BU.
-
Plasenta dapat dilepaskan
Selama kehamilan, anak Anda menerima asupan nutrisi tali plasenta yang menghubungkan ibu ke janin. Ketika pijatan dilakukan di perut, plasenta ini dapat dipindahkan dan bergerak setelah aliran pijat, Nyonya. Jika dilakukan terlalu kuat, plasenta dapat mematahkan dan menghentikan asupan nutrisi untuk janin. Akibatnya, ini dapat menyebabkan kematian di rahim.
Jadi apa yang terjadi jika sang ibu merasa tidak enak selama kehamilan? Bergantung pada artikel yang saya baca, tubuh seorang wanita hamil masih dapat dipijat di daerah tertentu selain perut, seperti punggung, pinggang dan kaki. Selain itu, pijatan harus dilakukan setelah rahim memasuki kuartal kedua atau ketiga, karena pada saat itu, keadaan janin lebih kuat, nyonya. Jika ibu tidak memiliki pengalaman dan tidak dapat melakukan pijatan sendiri, ibu disarankan untuk menggunakan layanan ahli dalam terapi khusus untuk wanita hamil. Ibu juga dapat meminta para suami untuk berpartisipasi dalam sesi pijat yang dapat memperkuat hubungan antara ayah, ibu dan anak Anda di dalam rahim. Agar kegiatan pijat selama kehamilan lebih aman, ibu juga dapat berkonsultasi dengan dokter kandungan terlebih dahulu. Saya harap informasi ini bermanfaat!
Nah jika ibu hamil ingin pijat harus menghindari pijat di bagian perut, bisa menggunakan jasa pijat panggilan jogja atau pijat dari Go Massage, karena memiliki tenaga terapis yang berpengalaman dan bersertifikat. Tentu pijat yang diperbolehkan untuk ibu hamil iyalah pijat capek/pijat pegal-pegal saja.